Program zero waste cities

PPLH Bali telah memulai melakukan pendidikan dan pendampingan masyarakat sejak tahun 1998 dalam pengelolaan sampah secara mandiri. Beberapa desa di kota Denpasar merupakan yang pertama didampingi adalah Sanur Kaja dan Sanur Kauh. Desa ini sejak tahun 2000 mulai mengelola sampah masyarakat secara swadaya, melakukan sosialisasi, pelatihan, pengadaan sarana prasarana. Dikatakan gagal tidak, tetapi di jaman itu hukum pengelolaan sampah belum ada kewajiban dimana setiap orang harus bertanggungjawab kepada sampahnya. Sehingga berat tantangannya ketika mengajak masyarakat untuk memilah. Sudah bersedia langganan saja pada petugas sampah sudah keberhasilan, karena sebelumnya masyarakat suka membuang sembarangan dan membakar.

 

Undang undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaa Sampah, Peraturan Daerah nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah dan diperkuat lagi Peraturan Gubernur Propinsi Bali nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, akhirnya bisa menjadi dasar gerakan pendidikan dan pendampingan oleh PPLH Bali.

 

Saat ini PPLH Bali memperkenalkan sebuah Program Zero Waste Cities sebuah sistem pengolahan sampah berbasis sumber. Diawali dengan pengurangan material menjadi sampah, pemilahan sesuai jenisnya, pengolahan sampah agar memiliki nilai dan tidak merusak sumber daya alam menjadi kode etik dalam gerakan zero waste cities.

 

Program Zero Waste Cities harus memberikan penguatan terhadap kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan peran serta masyarakat agar program berkelanjutan. Ada 7 tahapan dalam pelaksanaan program Zero Waste Cities Profiling (data desa, APP, WACS, WABA), Desain Sistem, Pelatihan dan Konsultasi Sistem, Penyiapan Sarana Pengomposan dan dan Sarana Pengumpulan, Pelatihan untuk Petugas, Edukasi Door to Door, Ujicoba dan pelaksanaan pengangkutan door to door, Monitoring dan Evaluasi.

 

PPLH Bali memiliki kewajiban untuk terus mereplikasi Porgram Zero Waste Cities ini ke semua tempat. Hal ini karena PPLH Bali merupakan pengembangan mitra dari YPBB Bandung yang telah belajar banyak dengan Mother Earth Foundation Philipina. Program ini diperkuat dengan dukungan GAIA (Global Alliance for Incinerator Alternative).
 

Subscribe email untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami

 *