Tentang kami

Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali PPLH Bali  adalah Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Merupakan pengembangan dari PPLH Seloliman yang berdiri sejak tahun 1990. PPLH Bali dirintis sejak tahun 1997 setelah PPLH Puntondo – Makassar. Pendiri PPLH adalah Bapak drh. Suryo W. Prawiroatmodjo dan Hans Ulrich Fuhrke. PPLH Bali berbadan hukum dalam bentuk Yayasan.
 

Visi :

   “Terwujudnya masyarakat sejahtera dengan pengelolaan lingkungan yang arif dan berkelanjutan”.

 

Misi:

  • Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam kesadartahuan akan pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan.
  • Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan data base dalam pengelolaan lingkungan.
  • Melakukan praktek nyata pendidikan lingkungan hidup dan pendampingan masyarakat dalam mencegah dan pelestarian lingkungan sesuai dengan kearifan budaya lokal.
  • Meningkatkan usaha ekonomi pengelolaan lingkungan berbasis sosial dan ramah lingkungan.
  • Menjalin kerjasama dengan berbagai lapisan masyarakat, sekolah, akademisi, NGO lokal dan internasional, swasta dan pemerintah. 

  

PPLH Bali mempunyai beberapa program yaitu Zero Waste Cities yang membahas tentang sistem pengolahan sampah berbasis sumber dan menghemat sumber daya alam, manusia dan dana, program Food Smart Cities yaitu membangun kota cerdas pangan mulai dari produksi dan konsumsi pangan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan bagi manusia dan alam, program Ban The Big 5 (Tolak 5 Jenis Plastik) adalah gerakan menolak 5 jenis sampah plastik berupa kantong, sedotan, sachet, styrofoam dan microbead. Program ini bertujuan untuk mengubah kebiasaan masyarakat terutama kaula muda dengan mengurangi timbulan sampah plastik dan mengurangi kerusakan eksoistem laut untuk masa depan generasi mendatang, program Pasar Bebas Plastik Sekali Pakai adalah program mendukung Peraturan Gubernur Propinsi Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasa Timbulan Plastik Sekali Pakai.

 

PPLH Bali lebih mengedepankan praktik nyata ketimbangan belajar banyak teori bersama target sasaran baik itu di sekolah dan masyarakat. Diyakini dengan praktik masyarakat akan mudah mengingat dan memiliki pengalaman yang tidak bisa dilupakan sepanjang hayat. Saat ini PPLH Bali memiliki 10 tim kerja dan puluhan beberapa relawan yang bekerja dibeberapa bidang terutama yang paling banyak dibidang pengelolaan sampah pendampingan di desa. Target edukasi dan pendampingin di Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Buleleng, Karangasem, Bangli, Klungkung dan Gianyar.  Program Zero Waste Cities baru ada di 4 Kabupaten dan 5 desa : Kesiman Kertalangu, Sari Dewi- Tonja, Lebih, Tenganan, dan Nyuh Kukuh – Ped Nusa Penida.


Untuk mengenal dan mengetahui hasil kerja-kerja PPLH Bali mempublikasikan dirinya secara online melalui facebook, website dan Instagram dan youtube. Sedangkan secara offline PPLH Bali hadir pada ajang pameran, pertemuan-pertemuan lokal, nasional dan internasional. Jejaring yang dimiliki PPLH Bali pada lokal misalnya tergabung pada Ecologic Nusa Penida, Sekaa Guru Peduli Lingkungan, Forum Komunikasi Penyelematan Lingkungan Hidup Bali, Komunitas Peduli Sampah Bali Resik, Forum DAS Bali. Jaringan nasional tergabung Jaringan Pendidikan Lingkungan, Aliansi Zero Waste Indonesia dan International  tergabung mitra Global Aliansi Incenerator Alternative.

Subscribe email untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami

 *