PPLH Bali adalah pengembangan dari PPLH Seloliman yang berdiri sejak tahun 1990. PPLH Bali dirintis sejak tahun 1997 setelah PPLH Puntondo – Makassar. Pendiri PPLH adalah Bapak drh. Suryo W. Prawiroatmodjo dan Hans Ulrich Fuhrke. PPLH Bali berbadan hukum dalam bentuk Yayasan.
Guna mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai di Kota Denpasar, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali bersinergi dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), dan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik. Pasar Sindu Sanur sebagai salah satu pasar percontohan Pasar Bebas Plastik Sekali Pakai di Provinsi Bali menyelenggarakan pameran dan lomba dengan mengusung tema “Rantai Plastik Dalam Kemasan Pangan”, pada 7 Februari 2023 di Pasar Sindu Kelurahan Sanur Kecamatan Denpasar Selatan.
Berbagai kompetisi diadakan dalam rangka mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan terutama dalam pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Adapun kompetisi tersebut yaitu lomba melukis tas belanja ramah lingkungan dan lomba menghias makanan bekal sekolah sehat bebas plastik sekali pakai dengan peserta berasal dari seluruh SD Negeri di wilayah Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, dan Kelurahan Sanur. Selain itu ada lomba belanja dan masak pangan sehat bebas plastik sekali pakai yang diikuti oleh 5 kelompok PKK di Kelurahan Sanur. Setelah kompetisi, peserta dan undangan bisa melihat-lihat pameran yang diisi oleh Budiaya Magot Bu Ana, Pasar Rakyat Bali, dan Olahan Pangan Sehat oleh Ibu-Ibu Kader Zero Waste Saridewi.
Koordinator program Bebas Plastik Sekali Pakai PPLH Bali, Ni Made Diyah Darma Yanti mengatakan selain mendapat dukungan dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali pihaknya juga mengajak elemen pasar agar mendukung program pasar bebas plastik. Diyah berharap masyarakat Bali dapat mengimplementasikan Peraturan Gubernur Bali No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Sementara itu, Koordinator program Ketahanan Pangan PPLH Bali, Ni Made Indra Wahyuni mengatakan dalam kegiatan ini tidak hanya mewujudkan pasar bebas plastik sekali pakai tetapi juga sekaligus mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi pangan sehat. Diakui berdasarkan hasil riset PPLH Bali tahun 2022 konsumsi pangan khususnya sayuran untuk anak hanya mencapai 24,6%, sehingga pihaknya mengajak masyarakat untuk menggiatkan konsumsi sayuran.
Kegiatan yang dilaksanakan mendapat begitu banyak perhatian dan antusias baik dari peserta yang hadir maupun masyarakat sekitar dan pengunjung Pasar Sindu pada hari itu. Lebih dari 50 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang hadir dalam kegiatan tersebut juga diajak untuk berkeliling Pasar Sindu untuk mengenal pasar lebih dekat dan mengenal program pasar bebas plastik sekali pakai di Pasar Sindu. Salah satu guru yang berkesempatan hadir dari SDN 2 Sanur selaku pendamping siswa lomba mengatakan “kegiatan ini memberikan dampak positif bagi anak untuk meningkatkan kesadaran bahaya sampah plastik sejak dini. Diharapkan dengan adanya kegiatan lomba dan pameran pangan sehat bebas plastik sekali pakai ini, lebih banyak masyarakat yang memahami pentingnya mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai dengan melakukan hal kecil seperti membawa tas belanja ulang pakai saat berbelanja” (dy).
© 2022 pplhbali.org
The Environmental Education Centre