artikel

ARTIKEL TERBARU

20 SEKOLAH DI BALI MENJADI PERCONTOHAN
SEKOLAH  BEBAS PLASTIK SEKALI PAKAI

Provinsi Bali telah memiliki 20 pilot project sekolah bebas plastik sekali pakai yang tersebar pada tiap kabupaten/kota.

TIDAK HANYA SAAT DINYALAKAN, ROKOK JUGA BERBAHAYA SAAT DIPADAMKAN

 

 
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia. Menurut WHO sebanyak 62,9% laki-laki dewasa di Indonesia adalah perokok (WHO, 2021). Tingginya jumlah perokok memiliki kaitan erat dengan banyaknya jumlah sampah puntung rokok yang berserakan. Pada umunya setelah selesai merokok, seorang perokok akan menyisakan bagian ujung rokok yang mana bagian tersebut biasa disebut dengan puntung rokok. Puntung rokok tergolong ke dalam sampah non organic karena hampir 90 % dari semua rokok yang diproduksi filternya menggunakan plastik selulosa asetat. Dalam kondisi anaerob selulosa asetat akan terurai  selama 1 hingga 2 bulan. Sedangkan pada tanah selulosa asetat akan terurai selama 6-9 bulan. Khusus di perairan tawar selulosa asetat akan terurai selama 12 hingga 36 bulan tergantung kondisi lingkungan (USDA, 2018). Puntung rokok juga mengandung berbagai zat kimia berbahaya. Berdasarkan uji coba penambahan limbah puntung rokok pada sebuah larutan kimia ditemukan zat logam berat seperti Al, Ba, Cd, Cr, Cu, Fe, Mn, Ni, Pb, Sr, Ti, dan Zn. dimana zat tersebut berpotensi mengontaminasi lingkungan dan berbahaya bagi berbagai macam organisme (Moerman & Potts, 2011).
 
Pada daerah perkotaan sebanyak 76% puntung rokok dibuang secara sembarangan dengan jumlah puntung rokok yang terbuang mencapai 4.5 milyar setiap tahun. Puntung rokok masuk ke dalam jenis sampah terbanyak jika dibandingkan dengan sampah plastik lainnya. Selain di daerah perkotaan sampah puntung rokok juga banyak ditemui di daerah pantai. Bahkan dari 10 jenis sampah pantai, puntung rokok menempati peringkat pertama dengan jumlah 1.863.838 (Merran, 2015). Terbukti dalam waktu satu jam telah ditemukan 1.300 puntung rokok di Pantai Segara Sanur.
 
Data ini dihasilkan dari aksi bersih pantai yang dilakukan oleh PPLH Bali dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 28 Mei 2019 bersama 30 anak-anak SMP Wisata Sanur.
Puntung rokok menggunakan filter yang dibuang secara sembarangan membawa dampak negative bagi manusia dan lingkungan. Zat kimia yang terkandung dalam sampah puntung rokok dapat terbawa oleh aliran air hujan menuju ke sungai hingga laut. Racun-racun yang terlepas ke lingkungan juga dapat mempengaruhi sedimen tanah. Pada akhirnya bahan kimia ini terserap oleh tumbuhan, ikan, dan hewan yang apabila dikonsumsi oleh manusia berpotensi menimbulkan  berbagai penyakit. Selain itu puntung rokok yang di buang di habitat hewan seperti pantai dan laut dapat termakan oleh ikan ataupun burung yang terkecoh oleh puntung rokok. Ikan yang tidak sengaja memakan puntung rokok tersebut akan berpotensi mati karena zat kimia yang ada di dalam puntung rokok dapat meracuni ikan, burung, dan hewan laut lainnya. Kandungan racun puntung rokok yang terlarut dalam tiap 1 liter air cukup untuk membunuh 1 ekor ikan kecil (Pramudiarja, 2012).  

 

Merujuk pada dampak negatif yang ditimbulkan sampah puntung rokok terhadap manusia, hewan, dan lingkungan maka perlu upaya dalam mengatasi masalah tersebut. Caranya   mulai dari perokok itu sendiri. Jika belum mampu menghentikan merokok maka pilih rokok yang tanpa filter, jika masih menggunakan rokok pakai filter maka perhatikan cara membuang jangan sembarangan. Selain itu para perokok bisa berkontribusi dalam aksi lingkungan seperti yang pernah dilakukan PPLH Bali yaitu kegiatan aksi bersih puntung rokok dalam memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Bisa dilakukan sendiri atau bergabung pada kegiatan yang sudah ada.
 
DAFTAR PUSTAKA
Merran, J. (2015). Ocean Conservancy - International Coastal Cleanup 2015 Report, 14. Retrieved from https://oceanconservancy.org/wp-content/uploads/2017/04/2015-Ocean-Conservancy-ICC-Report.pdf
Moerman, J. W., & Potts, G. E. (2011). Analysis of Metals Leached From Smoked Cigarette Litter. Tobacco Control, 20(1 SUPPL), 30–35. https://doi.org/10.1136/tc.2010.040196
Pramudiarja, A. U. (2012). Cukup 1 Puntung Rokok , Racunnya Bisa Membunuh Ikan Kecil, 1–2.
USDA. (2018). Tobaccom Situation and outlook report. Retrieved from http://eagri.cz/public/web/file/611976/SVZ_Puda_11_2018.pdf
WHO. (2021). Menaikkan Cukai dan Harga Produk Tembakau untuk Indonesia Sehat dan Sejahtera, (1), 2–5.
 
(Oleh : I Gede Sutha Arta Pramana)

Subscribe email untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami

 *