berita

BERITA TERBARU

20 SEKOLAH DI BALI MENJADI PERCONTOHAN
SEKOLAH  BEBAS PLASTIK SEKALI PAKAI

Provinsi Bali telah memiliki 20 pilot project sekolah bebas plastik sekali pakai yang tersebar pada tiap kabupaten/kota.

20 SEKOLAH DI BALI MENJADI PERCONTOHAN

SEKOLAH  BEBAS PLASTIK SEKALI PAKAI

 

     Provinsi Bali telah memiliki 20 pilot project sekolah bebas plastik sekali pakai yang tersebar pada tiap kabupaten/kota. Semuanya tergabung dalam program Ban the Big 5 yang mengkampanyekan pengurangan lima jenis plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, styrofoam, saset, sedotan plastik, dan microbeads. Ban the Big 5 merupakan salah satu program besar Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI). PPLH Bali sebagai anggota AZWI bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali menargetkan sekolah-sekolah di Bali melaksanakan pengurangan plastik sekali pakai sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2019 tentang Pembatasan Timbulan Plastik Sekali Pakai (PSP).

 

DAFTAR SEKOLAH PILOT PROJECT BAN THE BIG 5 TAHUN  2023

 

 

Tahapan pelaksanaan program ini antara lain memastikan adanya kebijakan sekolah mengenai pengelolaan sampah dan pengurangan plastik sekali pakai, budaya warga sekolah melakukan pengurangan plastik sekali pakai mulai dari kantin bebas plastik sekali pakai, membawa botol minum dan tempat makan dari rumah, sosialisasi dan pembuatan media kampanye Ban the Big 5 dengan poster, tiktok, video oleh para duta, sidak plastik sekali pakai, pemilahan sampah dan penataan lingkungan sekolah serta donasi untuk perubahan kantin menuju bebas plastik sekali pakai.
 

 

Program Ban the Big 5 juga bekerjasama dengan seluruh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Bali untuk turut mendampingi sekolah pilot project dalam menjalankan aksi pengurangan plastik di sekolah masing-masing. Hal ini bertujuan agar pendampingan dapat berlangsung secara intensif dan berkelanjutan terhadap seluruh sekolah yang tergabung dalam program Ban the Big 5.

 

 

Saat ini belum semua sekolah pilot project Ban the Big 5 dapat menerapkan pengurangan plastik sekali pakai secara maksimal. Kurangnya komitmen dan partisipasi dari seluruh warga sekolah menjadi salah satu penyebabnya. Padahal partisipasi menjadi salah satu aspek penting untuk mencapai keberhasilan kegiatan. Tiga aspek lainnya adalah regulasi, anggaran, saran prasarana, dan partisipasi warga sekolah. 
 
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya pendekatan lebih lanjut terhadap sekolah. Komitmen kepala sekolah dan sinergi dengan pengelola kantin harus diperkuat, mengingat kantin menjadi salah satu sumber timbulan sampah di sekolah. Langkah selanjutnya melalui group whatsapp PPLH Bali akan terus mengajak sekolah lain turut memotivasi dan membagi praktik baik menciptakan sekolah bebas plastik sekali pakai di Provinsi Bali.  (Dy)
 

Subscribe email untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami

 *