TIDAK ADA ALASAN LUPA BAWA TAS BELANJA,
PASAR SINDU BUKA STAND PINJAM TAS DAN DROPBOX SUMBANG TAS
Upaya pengurangan plastik sekali pakai di Kota Denpasar terus dilakukan guna menekan timbulan sampah plastik yang jatuh ke TPA tiap harinya. Pasar Sindu sebagai pasar percontohan bebas plastik sekali pakai menjadi salah satu kawasan yang diharapkan mampu memotivasi pasar-pasar tradisional lainnya untuk melaksanakan kegiatan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai terutama kantong plastik. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan di Pasar Sindu seperti diskusi dengan pedagang, pelatihan penerapan SOP, pembagian pengganti kresek, rampok plastik, sosialisasi ke konsumen pelanggan, pameran dan kompetisi maupun pembuatan media kampanye dan media sosial.
Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) terus meningkatkan kinerjanya di Pasar Sindu. Kali ini berkolaborasi dengan pemuda Sanur membentuk sebuah komunitas bernama “Komunitas Sobat Pasar” (@sobat_pasar). Komunitas yang terbentuk pada tanggal 2 Oktober 2022 ini bertugas dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pasar bebas plastik sekali pakai di Pasar Sindu dengan melakukan monitoring penggunaan plastik sekali pakai pada pedagang dan konsumen, membangun media sosial pasar (@pasarsindusanur), dan membuka stand peminjaman keranjang, penjualan tas dan wadah guna ulang serta menempatkan dropbox tas bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan tas ulang kali pakai. Stand ini dijaga setiap hari dengan uji coba selama 3 bulan dari 17 November 2022 hingga 17 Februari 2023.
Pembukaan stand ini bukan tanpa alasan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberi jawaban adanya gap yang dirasakan pedagang dan konsumen. Berdasarkan hasil focus group discussion yang dilaksanakan PPLH Bali bersama 16 orang pedagang Pasar Sindu pada 4 November 2022, para pedagang berpendapat bahwa konsumen kerap kali lupa membawa tas belanja. Akhirnya pedagang harus tetap memberi kantong plastik agar konsumen tidak kecewa dan pedagang tidak kehilangan konsumennya. Sementara alasan konsumen masih menggunakan plastik sekali pakai karena telah disediakan atau diberikan langsung oleh pedagang.
Adanya stand dan dropbox dapat membuat pedagang tidak lagi perlu memberi kantong plastik kepada konsumen. Demikian juga konsumen dapat membeli tas belanja ataupun kontainer dengan berbagai variasi ukuran dan model yang telah disediakan di stand wadah guna ulang. Apabila konsumen tidak bersedia mengeluarkan cost lebih untuk membeli tas guna ulang, konsumen dapat meminjam keranjang/tas belanja atau mengambil tas dari dropbox yang disediakan berada tepat di pintu masuk Pasar Sindu. Dengan catatan tas yang dipinjam harus dikembalikan sehingga dapat digunakan terus menerus oleh konsumen lainnya.
Berdasarkan hasil uji coba penerapan stand peminjaman keranjang/tas dan dropbox selama 3 bulan menunjukan bahwa 70% konsumen Pasar Sindu telah terbiasa membawa tas belanja ketika berkunjung ke pasar, 2% konsumen belum membawa tas belanja namun bersedia membeli ataupun meminjam tas belanja yang ada pada dropbox, dan 28% lainnya masih menggunakan plastik sekali pakai. Agar semakin menurun penggunaan kresek kiranya masih perlu ditingkatkan edukasi dan pengawasan kepada pedagang dan konsumen di Pasar Sindu Sanur (dy).
© 2022 pplhbali.org
The Environmental Education Centre